Permainan Lokal Yang Masih Tetap Eksis

Zaman terus berganti dan tanpa terasa telah banyak hal yang berubah di dalam kehidupan masyarakat. Pada era modern saat ini banyak orang tua yang memberikan perangkat lunak tanpa kabel kepada anak-anak mereka sebagai media untuk bermain karena menurut mereka hal tersebut sangat praktis serta sangat mudah untuk mengawasi kegiatan atau aktivitas anak. 

Namun tahukah anda bahwa hal – hal tersebut hanya akan membuat seorang mengalami obesitas yang di akibatkan karena mereka kurang melakukan aktivitas fisik. Selain itu anak-anak juga akan menjadi orang yang anti sosial disebabkan karena kurangnya sosialisasi atau bermain bersama anak seumuran mereka. Hal  ini dapat kita jumpai di daerah perkotaan yang disebabkan karena tidak adanya lahan atau tempat bermain bagi anak. Meskipun begitu masih tetap ada saja beberapa permainan asli Indonesia yang masih eksis hingga sekarang loh ? ingin tahu permaianan apa saja itu ? 

Pada bagian pertama adalah mungkin bermain layang-layang. Ya bermain layang-layang adalah permainan yang mengasyikan yang biasanya dilakukan oleh anak laki-laki dengan teman-teman mereka ditanah lapang atau di areal persawahan. Hal ini sangat mengasyikan karena terkadang mereka juga sering mengejar layang-layang yang putus akibat saling mengadu layang-layang diantara sesama teman. Tidak peduli seberapa jauh layang-layang itu terbang para anak laki-laki akan tetap mengejarnya meskipun terkadang hal itu sangat melelahkan. Permainan inipun semakin lama tidak lagi banyak dimainkan oleh anak-anak di desa apalagi di daerah perkotaan yang sudah tidak ada tanah lapang serta banyaknya jaringan kabel.



Selanjutnya adalah permainan yang sering dimainkan oleh anak perempuan namun tidak jarang dimainkan pula oleh anak laki-laki berupa lompat-lompat yang sering disebut engklek sedang di daerah admin permainan ini dinamakan gedrik. Permainan ini minimal dimainkan oleh dua orang dengan mengambar pola-pola pada tanah sebagai media dasar.  Gambarnyapun bermacam-macam tergantung seberapa besar imanjinasi mereka. Cara memainkan permainan ini adalah dengan menggunakan Gacho kalau di wilayah admin yang bisa berupa pecahan genteng atau ubin yang bentunkya datar dan rata. Permainan ini sangat baik bagi tubuh anak  karena mengajarkan untuk menjaga kesimbangan tubuh  saat bermain yang tidak boleh menyentuh garis-garis pola. 



Selanjutnya adalah permainan yang juga masih dimainkan saat kegiatan 17 agustusan yaitu bangkiak. Bangkiak sendiri terbuat dari papan kayu panjang serta bisa digunakan oleh beberapa orang sekaligus. Permainan ini dapat mengajarkan kepada anak-anak untuk saling memahami antara satu dengan yang lainnya. Sebab dalam memainkan permainan ini membutuhkan kekompakan dalam tim sehingga tidak mungkin setiap orang bergerak sendiri – sendiri. Biasaya untuk mengomandoi anggota yang lainnya peserta yang paling depan memberi komando dengan berteriak menyebutkan kaki bagian mana yang harus digerakkan terlebih dahulu.


Permainan kelereng atau gundi masih dengan sangat mudah kita temui di wilayah pedesaan. Permainan ini mengajarkan kepada anak-anak untuk menerima kekalahan dengan ikhlas karena biasanya banyak anak kehilangan kelereng karena kalah bermain dan kemudian pulang dengan keadaan menanggis. Tak hanya itu terkadang masih banyak pula dari kalangan orang dewasa yang masih juga memainkan permainan ini karena teringat oleh masa kecil mereka tak ayal karena permainan ini bisa juga menjalin silaturahmi yang sudah lama terputus antar orang dewasa.


Tali biasanya digunakan oleh orang dewasa untuk mengikat sesuatu, namun siapa sangka para anak-anak zaman dahulu menemukan permainan ini dengan menggunakan sebuah karet gelang. Karet tersebut dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan ikatan tertentu. Oleh karena itu game ini diberi nama lompat tali. Selain itu permainan ini juga bisa melatih daya tahan tubuh anak sebab setiap kali anak telah menyelesaikan tantangan yang ada maka mereka akan lanjut ke tantangan selanjutnya yang lebih sulit lagi



Permainan ular naga adalah permainan yang dilakukan oleh banyak anak. Pada permainan ini mereka terdiri dari dua orang yang bertugas sebagai petugas palang pintu yang bernyanyi dan apabila lagunya berhenti maka anak yang tertangkap akan disuruh memilih salah satu diantara dua anak tersebut. Bila jumlah anak yang berperan sebagai ular telah habis maka kini giliran petugas palang lah yang berperan paling aktif. Mereka berdua saling berebut ekor / anak – anak yang menjadi musuh mereka. Pemenangnya ditentukan dengan ekor siapa yang pertama kali habis.


Petak umpet melatih ketajaman seseorang untuk mencari teman – teman mereka yang sedang bersembunyi. Permainan ini tidak hanya ditemukan di daerah pedesaan saja loh, namun di perkotaan permainan ini masih banyak di gemari oleh anak – anak apalagi bila anak yang menjaga tidak bisa menemukan mereka. Permainan akan terus berlanjut meskipun hanya tersisa satu orang anak yang belum ketemu. Karena permainan ini mengharuskan untuk menemukan setiap pesertanya dan peserta yang berhasil ditemukan pertama kali akan menjadi seorang penjaga pada ronde selanjutnya.


Itu dia daftar dari permainan asli Indonesia yang masih eksis dan masih bisa dijumpai oleh kita alias masih belum hilang ditelan zaman. Semoga permainan tersebut masih banyak digemari oleh anak-anak hingga zaman mendatang serta bisa menjadi salah satu warisan budaya UNESCO. Bila ada kritik dan saran silahkan mengirimkannya kepada admin.


Share on Google Plus

Tentang bang opek

Seseorang yang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Dan semoga artikel yang tedapat pada situs milik Bang Opek ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita kedepannya nanti. Bagi yang memiliki saran atau kritik silahkan hubungi Bang Opek melalui Fanspage atau Twitter kami dan juga bisa melalui Formulir Kontak pada bagian bawah (footer)

0 komentar:

Posting Komentar