Kontroversi Dibalik Tragedi Berdarah 6.000.000 Orang Yahudi

Perang dunia ke 2 memang sudah usai, namun hal ini masih menimbulkan sebuah perasaan takut di dalam hati masyarakat Eropa. Terutama kaum Yahudi dimana mereka di bantai oleh Nazi Jerman yang menelan korban sebanyak 6.000.000 orang antara tahun 1939-1945. Tragedi ini disebut juga dengan Holocoust yang bisa diartikan pembunuhan atau pembantaian secara masal. Oleh karena itu bang opek akan memberikan artikel menarik tentang tragedi Holocoust ini. Semoga para pembaca tertarik dengan arikel ini, serta jangan lupa subscribe untuk dapat info lebih baru tentang artikel tebaru bang opek.


Holocoust adalah sebuah pembunuhan atau pembantaian massal oleh Nazi Jerman kepada orang-orang Yahudi dengan jumlah korban mencapai ± 6.000.000 selama tahun 1939-1945 di seluruh Eropa. Pembunuhan tersebut dilakukan Nazi di sebuah kamp militer Jerman di kota kecil Auschwitz Polandia. Para orang Yahudi itu dimasukkan  ke dalam suatu ruangan tertutup yang kemudian dialiri gas sianida melalui pipa tersembunyi dalam ruangan itu. Terkadang mereka juga mengumpulkan orang-orang Yahudi tersebut pada satu wilayah  dan kemudian dibakar hidup-hidup oleh tentara Nazi. Sebagian dari mereka ada yang dipekerjakan untuk membuat kamp-kamp militer dan juga pertahanan Nazi selama masa perang dunia.  Bahkan ada dari mereka langsung ditembak di tempat, ketika Nazi menduduki sebuah wilayah baru. Selain itu ada juga para wanita Yahudi yang mungkin dipaksa untuk melayani nafsu para tentara Nazi. Berita tentang tragedi Holocoust tersebut sangat sulit untuk didapatkan kebenarannya, apakah memang benar terjadi pembantaian massal ditempat-tempat yang diduduki Jerman kepada orang-orang Yahudi atau tidak ? karena dalam operasi Holocust tersebut hanya diberitahukan kepada para petinggi dan orang-orang yang dipercayai Hitler. Dalam menjalankan aksinya tersebut mereka tidak menggunakan kata-kata langsung yang menjurus pada pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi melainkan menggunakan istilah tertentu.



Sebelum perang dunia berakhir hampir sebagian besar dokumen-dokumen penting tersebut dibakar, sedang sisanya yang masih ada masuk dalam kategori berstempel “Geheime Reichssache” (Rahasia Tertinggi). Karena kurangnya data dan sedikitnya bukti forensik yang ada membuat kita sulit untuk mengakui kebenaran dari kisah kelam ini. Bukti-bukti yang ada yaitu ketika bocornya  informasi telah terjadi pembunuhan massal kepada warga sipil sehingga palang merah internasional melakukan kunjungan ke kamp  Yahudi di wilayah kekuasaan Jerman dimana mereka mendapati bahwa orang-orang Yahudi disana hidup layak dan semestinya. Tetapi ketika mereka pergi para orang Yahudi kembali digiring ke kamp pembantaian di Auschwitz. Bukti lainnya hanya mendasar pada keterangan korban selamat. Beberapa hal inilah yang kemudian di klaim oleh Israel bahwa telah terjadi pembunuhan orang 6.000.000 orang Yahudi. 

Namun disisi lain beberapa orang ahli sejarah dan orang-orang yang berusaha untuk mengetahui kebenaran dari peristiwa Holocoust mengatakan itu hanyalah dalih Israel untuk mendapatkan simpati dunia agar mereka bisa menancapkan kembali kekuasaanya di timur tengah terutama Palestina yang mereka klaim sebagai tempat asalnya. Oleh karena itu Israel menjadi negara dengan bantuan keuangan dan teknologi terbesar dari para raksasa dunia.


Banyak orang dari golongan antisemit mempertanyakan hal-hal tersebut. Bahkan presiden Iran Ahmadinejad mengatakan bahwa Holocoust itu hanyalah sebuah kebohongan. Tak hanya Presiden Iran, Presiden Venezuela juga mebantah keras klaim 6.000.000 orang yang selama ini dipercayai. Hal itu adalah sebuah sebuah hiperbola yang dibesar-besarkan. Menurut Dr Mahmoud Abbas dalam disertasinya mengatakan bahwa korban Yahudi tidak lebih 1.000.000 orang bahkan apalagi 6.000.000 orang. Mungkin itu adalah salah satu propaganda Yahudi demi tercapainya Protokol Zion untuk mengusai dunia.

Banyak dari para pencari kebenaran tragedi Holocaust untuk membuktikan kebenaran pembunuhan orang Yahudi tersebut malah berakhir dibalik jeruji penjara. Diantaranya adalah Roger Garaudy (Perancis), Prof Robert Fourisson dan David Irving (Inggris). Bahkan Ernst Zundel (Jerman) dipenjara sejak 2007 selama 5 tahun.

Terlepas dari berbagai macal hal yang dilakukan Nazi Jerman seperti pembunuhan hingga menjadikan orang-orang  Yahudi sebagai kelinci percobaan untuk perkembangan ilmu pengetahuan atau sebagi tipu daya Yahudi guna mencapai tujuan mereka. Tidak ada yang pernah tahu pasti kebenaran dibalik tragedi Holocoust. Hal ini terjadi karena semua data yang ada telah dibakar Nazi sebelum mereka kalah perang. Sementara itu data yang tersisa digolongkan sebagai Geheime Reichssache (Rahasia Tertinggi). Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia bang opek. Jika kalian punya pendapat yang berbeda silahkan berkomentar dibawah artikel ini ya! Terima Kasih. Salam sukses dari Bang Opek !


Share on Google Plus

Tentang bang opek

Seseorang yang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Dan semoga artikel yang tedapat pada situs milik Bang Opek ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita kedepannya nanti. Bagi yang memiliki saran atau kritik silahkan hubungi Bang Opek melalui Fanspage atau Twitter kami dan juga bisa melalui Formulir Kontak pada bagian bawah (footer)

0 komentar:

Posting Komentar