Selamat malam sahabat blogger semuanya pada kesempatan kali ini admin ingin menshare artikel tentang agama islam. Semoga artikel dibawah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Langsung saja dibaca artikel tentang Zaid Bin Tsabit dibawah ini !
Ketika ajakan perang badar mulai diserukan oleh bagidan Nabi Muhammad SAW, kaum muslimin bersemangat menyambutnya, tak terkecuali dari golongan anak-anak. Salah satu diantara anak-anak tersebut adalah Zaid Bin Tsabit kecil. Saat itu dia masih berumur kurang lebih 13 tahun, tapi tekadnya untuk mengangkat pedang dan melawan kaum Kafir Quraisy emi berjihad Fii Sabiliha tak dijalan Allah SWT tak mengalahi semangat dari pada para seniornya.
Saat
itu dengan menenteng sebuah pedang yang panjangnya melebihi tinggi
postur tubuhnya dia menghadap kepada Rasullulah. "Wahai Rasullulah,
izinkan aku bersamamu untuk memerangi musuh-musuh Allah dan berjihad
dibawah pimpinanmu." Ucapnya dengan penuh ketegasan. Rasullulah sangat
takjub terhadap apa yang ditunjukkan oleh sahabat ciliknya itu. Namun
apa boleh dikata bahwa usia zaid pada waktu itu masilah sangat kecil dan
juga Rasullulah meminta agar Zaid menahan terlebih dahulu hasratnya
itu.
Dengan
menepuk-nepuk halus pundak zaid sambil menghiburnya. Rasullulah meminta
zaid untuk untuk kembali pulang kerumahnya. Sambil menyeret pedangnya
Zaid berbalik pulang dengan penuh rasa kekecewaan yang kemudian
keluarlah tetes air mata karena dia tidak bisa menyertai Rasullulah
dalam perang tersebut. Sesampainya dirumah Zaid kecil menceritakan
kejadian tersebut kepada sang ibunda tercinta yang bernama
An Nawaaru binti Malik Al Malik. Ibunya menghibur Zaid bahwa dia masih
bisa berjuang di jalan Allah dengan cara yang berbeda.
Dalam
usia yang masil tergolong kecil tersebut Zaid kecil sudah bisa membaca,
menghafal dan menulis Al Qur'an dengan baik dan benar. Potensi inilah
yang ditangkap oleh sang ibu untuk menyalurkan minat Zaid dalam berjihad
di jalan Allah. Sepulang Rasullulah dari peperangan, ia pun langsung
menyampaikan hajatnya ini kepada rasullulah. Mendengar hali itu
Rasulullah mengetesnya dan rasulpun mengagumi bakat yang dimilik oleh
Zaid Bin Tsabit. Kemudia nabipun menyuruh Zaid untuk belajar bahasa
Ibrani bahasa dari pada kaum Yahudi dan dengan atas izin Allah SWT dia
dapat mempelajari bahasa tersebut baik lisan maupun tulisan. Rasul juga
memerintahkan kepada Zaid untuk mempelajari bahasa Suryani dan lagi
-lagi Zaid kecil bisa mempelajari bahasa Suryani tersebut. Sebab kedua
hal tersebut sangat sering digunakan oleh para musuh-musuh islam dan
lebih anehnya lagi dia dapat mengerti kedua bahasa tersebut hanya dalam
waktu yang sesingkat-sesingkatnya yaitu 32 hari.
Di usia yang masih sangat muda Zaid menjadi salah satu orang yang mendapat kepercayaan dari rasullulah untuk menjadi sekertaris beliau.Tidak hanya itu saja karena juga faktor lainnya yaitu berupa kemampuan zaid untuk menghafal kitab suci Al Qur'an serta ketika Rasul memperoleh wahyu dari Allah SWT maka Nabi memanggil Zaid dan meminta agar Zaid menuliskan wahyu yang datang kepada nabi tersebut.
Karena kedekatannya dengan kitab suci umat islam tersebut maka setelah Rasul wafat maka Zaid dijadikan rujukan utam apabila ada seseorang yang bertanya tentang Al Qur'an. Dimasa pemerintahan Khalifah Abu Bakar As Shidiq, Zaid dipercaya sebagai ketua kelompok dalam penyusunan kitab suci Al Qur'an dan pada pemerintahan Ustman Bin Affan dia diperintahkan menjadi ketua tim penyusun Mushaf Al Qur'an.
Nb : Gambar Berasal Dari Daulah Islamiyah
Sekian yang dapat admin sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan jangan lupa untuk berkunjung kembali ke blog admin. Ingat jangan lupa sebarkan alamat blog ini kepada teman-teman sahabat dan jika sahabat semua ingin menshare ulang artikel ini maka cantumkanlah alamat blog yang bersangkutan, Terima Kasih.
Di usia yang masih sangat muda Zaid menjadi salah satu orang yang mendapat kepercayaan dari rasullulah untuk menjadi sekertaris beliau.Tidak hanya itu saja karena juga faktor lainnya yaitu berupa kemampuan zaid untuk menghafal kitab suci Al Qur'an serta ketika Rasul memperoleh wahyu dari Allah SWT maka Nabi memanggil Zaid dan meminta agar Zaid menuliskan wahyu yang datang kepada nabi tersebut.
Karena kedekatannya dengan kitab suci umat islam tersebut maka setelah Rasul wafat maka Zaid dijadikan rujukan utam apabila ada seseorang yang bertanya tentang Al Qur'an. Dimasa pemerintahan Khalifah Abu Bakar As Shidiq, Zaid dipercaya sebagai ketua kelompok dalam penyusunan kitab suci Al Qur'an dan pada pemerintahan Ustman Bin Affan dia diperintahkan menjadi ketua tim penyusun Mushaf Al Qur'an.
Nb : Gambar Berasal Dari Daulah Islamiyah
Sekian yang dapat admin sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan jangan lupa untuk berkunjung kembali ke blog admin. Ingat jangan lupa sebarkan alamat blog ini kepada teman-teman sahabat dan jika sahabat semua ingin menshare ulang artikel ini maka cantumkanlah alamat blog yang bersangkutan, Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar